Sorong, Papua Barat, www.indonesianews.my.id (30-01-2022) – Peringatan Harlah NU di Papua Barat, tepatnya di Kota Sorong, dilaksanakan Istighosah Tahlil Dan Tasusiyah serta doa bersama.
Hadir dalam Giat Harlah PCNU Kota Sorong antara lain: 1) Drs. KH. Uso (Rais Syuriyah) 2) Rektor IAIN Sorong sekaligus Katib Syuriyah PCNU 3) Drs. H. Manan Fakaubun, Ketua MUI Kota Sorong 4) Drs. H. Kisman Rahayaan, MM Ketua DMI Kota Sorong 5) Drs. H. Mungawan Ketua PD Muhammadiyah Kota Sorong 6) Segenap Pengurus, PCNU, MWC NU se kota Sorong dan seluruh Badan Otonom NU
Ketua PCNU Kota Sorong menyatakan NU bagian dari pendiri NKRI. Oleh karena itu, NU tidak bisa dipisahkan dari NKRI. Momentum harlah ke-96, harus menjadikan generasi penerus NU terus berkhidmah untuk NU dan Bangsa.
Rektor IAIN Sorong, yang juga Katib Syuriah PCNU Kota Sorong menyatakan Kontribusi NU kepada Indonesia dalam hal ukhuwah (persaudaraan) adalah salah satu sumbangan pemikiran terbesar KH. Ahmad Shidiq (Jember), yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU. Seperti diketahui NU konsisten mendorong penerapan nilai-nilai ukhuwah diantaranya, ukhuwah islamiyyah,ukhuwah wathoniyyah dan ukhuwah basyariah. Ini menjadi spirit bagi warga NU seluruhnya.
“Persaudaraan sesame anak bangsa inilah yang perlu terus kita rawat, kita jaga untuk menjadi modal membangun bangsa Indonesia ke depan. Amaliyah semacam istighosah perlu dilakukan ketika kita menghadapi persoalan-persoalan, yang mana NU selalu hadir mengajak umat dan bangsa, bersama menghadapi situasi pandemic. Istighosah adalah ajaran para ulama dalam upaya memohon kepada Allah SWT.” Terang Rektor IAIN Kota Sorong.
Senada dengan pelaksanaan Istighosah Tahlil dan Tausiyah, Ahmad Munir, Koordinator NU Muda Connection mengamati dengan seksama, perkembangan NU di Papua, khususnya Papua Barat. NU di Papua akan menjadi indikator, bagi kuatnya nasionalisme bangsa Indonesia. Kekuatan NU di Papua sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Indonesia, yang terdiri dari beragam suku bangsa, dapat hidup rukun dan damai, dalam upaya menyongsong masa depan yang sama, yakni Indonesia adil dan makmur, dalam bingkai Indonesia yang mejemuk. Pesannya tentu sama, papua adalah kita, Papua adalah Indonesia. Nilai-nilai persaudaraan akan mendorong Papua tumbuh menjadi daerah yang terdepan dalam pembangunan. Modal SDA yang sangat kaya, jika ditopang dengan SDM yang kompeten, insyaAllah akan tumbuh menjadi daerah yang maju, dengan spiritualitas warganya yang tinggi.
(Kontributor: Imam Khoirudin/ Redaktur: AMU)